Breaking News
Loading...
Rabu, 28 Agustus 2013

Mentan: Australia Ogah Investasi, Hanya Jadikan Indonesia Pasar

18.09

 












PKS Nongsa - Menteri Pertanian Suswono menyatakan selama ini Australia hanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar bagi komoditas pertanian asal negara tersebut.

Ketika membuka sarasehan Pandu Tani Indonesia (Patani) di Kementerian Pertanian Jakarta, Selasa, Suswono menyatakan dalam forum investasi yang berlangsung di Australia yang juga dihadiri Presiden SBY, negara benua tersebut selalu berjanji akan melakukan investasi di Indonesia, khususnya untuk pengembangan sektor peternakan.

Bahkan, lanjutnya, pada 2010 ketika baru dua tahun menjabat sebagai Menteri Pertanian pihaknya sudah ke Darwin untuk menindaklanjuti janji Australia yang menyatakan akan ada tujuh perusahaan menanamkan modal di Indonesia.

"Namun kenyataannya hingga kini tidak ada (realisasi investasi). Sepertinya Australia hanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar mereka. Indonesia memang pasar yang menarik," katanya.

Suswono menyatakan, sampai saat ini bahkan tanda-tanda Australia akan menepati janjinya untuk melakukan investasi di Indonesia juga belum terlihat.

"Mereka (belum melakukan investasi) alasannya infrastruktur di Indonesia tidak mendukung," ujar menteri.

Sementara itu dalam sarasehan bertema "Kesiapan Pelaku Agribisnis Menghadapi AFTA 2015" Mentan mengingatkan bahwa era perdagangan bebas Asean sudah diambang pintu, karena akan diterapkan mulai Desember 2015.

Dengan berlakunya AFTA, lanjutnya, maka kawasan Asean akan menjadi pasar bebas sehingga produk pertanian dari negara-negara tersebut bebas diperdagangkan ke kawasan Asean.

"Sektor pertanian juga akan menghadapi pasar bebas. Mau tidak mau kita harus terlibat karena kita merupakan bagian masyarakat internasional," katanya.

Mentan menyatakan, sebenarnya pada 1992 munculnya era perdagangan bebas di kawasan Asean sudah digaungkan. Oleh karena itu jika nanti pada 2015 benar-benar diterapkan dan ternyata Indonesia belum siap maka tidak bisa menyalahkan siapapun.

"Kita harus mampu menghadapi kondisi itu. Kuncinya adalah meningkatkan kemampuan daya saing di pasar domestik maupun internasional," katanya. [ant]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer