Breaking News
Loading...
Senin, 16 September 2013

Mengapa Allah 'Membiarkan' Para Tiran?

00.17



Oleh Zulfi Akmal
Al-Azhar, Cairo


Suatu kali 'Amir bin Bahdalah lewat di depan seorang shaleh yang lagi disalib oleh Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafi sang durjana kejam. Melihat pemandangan yang memilukan itu ia bicara di dalam hati: "Wahai Tuhanku...., kesantunan-Mu terhadap orang-orang zalim telah mendatangkan mudarat dan kesengsaraan kepada orang-orang yang mereka zalimi".
Setelah itu 'Amir bin Bahdalah pulang ke rumahnya. Di malam hari waktu ia tidur, ia melihat di dalam mimpinya bahwa Kiamat sudah terjadi, dan seolah-olah ia sudah masuk surga. Di sana ia melihat orang saleh yang disalib oleh Hajjaj berada pada tingkatan surga paling tinggi. Tiba-tiba ia mendengar seruan: "Kesantunanku terhadap orang-orang zalim telah menempatkan orang-orang yang dizalimi berada pada surga yang paling tinggi".

Imam Zamakhsyary mengomentari hal itu:

Yang lebih benar dari itu (dari pada mimpi 'Amin bin Bahdalah) adalah firman Allah:

{وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ}

"Dan Kami hendak memberikan karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)". (Al Qashash: 5)

Dan firman Allah:

{ذَلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللهُ لَانتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِن لِّيَبْلُوَ بَعْضَكُم بِبَعْضٍ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللهِ فَلَن يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ}

"....Demikianlah, dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia membinasakan mereka, tetapi Dia hendak menguji kamu satu sama lain. Dan orang-orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal mereka". (Muhammad: 4)

Kisah ini bisa menyadarkan kita kembali tentang beberapa hal:

1. Arti pertolongan Allah sesungguhnya terhadap seorang mukmin.

2. Kemenangan hakiki yang diperoleh pejuang kebenaran.

3. Kehidupan ini hanyalah ujian untuk menuju kehidupan yang abadi.

4. Allah tidak pernah ingkar janji, kita saja yang selalu tergesa-gesa dan tidak sabaran.

sumber ; pkspiyungan.org

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer