Oleh Zulfi Akmal
(Al-Azhar, Cairo)
Salah satu hikmah yang dapat kita ambil dari; kenapa Nabi Musa dijadikan
Allah di bawah asuhan dan pendidikan Fir'aun adalah supaya menjadi
pelajaran bagi para da'i dan pejuang kebenaran untuk tidak sungkan
menyampaikan "al haq" walaupun kepada orang yang sudah sangat berjasa di
dalam hidupnya.
Jangan sampai jasa, kebaikan dan asuhan selama ini menutup mulut untuk
mengatakan yang benar. Jangan bagaikan kerbau yang ditusuk hidungnya
ketika ada kebatilan yang harus diluruskan. Apalagi menutup mata atas
kesalahan, sehingga apapun yang ia lakukan adalah kebenaran yang wajib
diterima.
Penghormatan dan penghargaan terhadap jasa merupakan suatu kewajiban, tapi kebenaran lebih berhak untuk diikuti.
Menyampaikan kebenaran kepada yang sudah berjasa bukan artinya
mengingkari terhadap jasa, apalagi tidak beradab dan berlaku tidak
berakhlak kepada pemilik jasa. Tinggal caranya saja yang perlu
diperhatikan.
(Tadabbur surat Asy-Syu'ara' ayat 10-22)
0 komentar:
Posting Komentar