Oleh Zulfi Akmal
Al-Azhar, Cairo
Kata-kata penjara (sijn) di dalam al Qur'an hanya terdapat di dalam
surat Yusuf, dan itu adanya di Mesir. Yang dimasukkan ke dalam penjara
adalah Nabi Yusuf.
Beliau dimasukkan ke penjara gara-gara tuduhan yang tidak terbukti
kebenarannya. Bahkan setelah diselidiki justru bukti-bukti menunjukkan
bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah. Namun ketika terbukti tidak bersalah
itulah mereka ingin memenjarakan Nabi Yusuf:
"Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai waktu tertentu". (Yusuf: 35)
Oleh karena itu, kita tidak heran kalau Mesir terkenal dengan penjaranya
sampai hari ini. Bahkan pemerintah mangkudeto pada saat ini akan
membangun 3 buah penjara lagi. Untuk itu perlu meminjam uang bank
sebanyak 1 milyar pound.
Di tengah-tengah perekonomian yang di ambang kebangkrutan, rakyat lagi
merintih kesusahan, pemerintah justru memandang penting membuat penjara
baru. Barangkali karena sampai saat ini Mesir belum juga dapat julukan
"negeri penjara", sebagaimana ia telah dapat julukan "negeri seribu
menara (Ardhul Kinanah), negeri para nabi (Ardhul Anbiya'), negeri
sungai nil (Ardhun Nil), ibu dunia (Ummud Dun-ya)", padahal penjara
Mesir sudah terkenal semenjak zaman Mesir kuno. Oleh sebab itu,
dipandang perlu membuat iklan baru supaya Mesir dapat julukan baru yang
seharusnya sudah dari dulu dijuluki dengan itu, yaitu: "Ardhus Sijn
(Negeri Penjara).
Seterusnya, yang dimasukkan ke penjarapun bukan para penjahat yang biasa
dalam pandangan orang. Tapi seorang Nabi, keturunan para Nabi. Makanya
jangan heran bila penjara sekarang dipenuhi oleh para penghafal al
Qur'an, ahli tahajjud, dan orang-orang yang menebarkan kebaikan
dipermukaan bumi.
Tapi kita yakin, sebagaimana Nabi Yusuf berakhir dengan happy ending,
orang-orang yang dipenjara sekarang juga akan berakhir dengan ending
yang sama, insyaallah. Nabi Yusuf harus sabar bertahun-tahun menjalani
proses untuk suatu akhir yang indah, kita juga harus sabar menunggunya.
"Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal...." (Yusuf: 111)
Sumber : pkspiyungan.org
0 komentar:
Posting Komentar