Anis Matta berkali-kali mengajak kader dan relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk tidak memasukkan jabatan ke dalam hati. Ajakan ini disampaikan dibeberapa kegiatan, salah satunya seperti pada apel siaga PKS DKI Jakarta, Sabtu (25/1), di Lapangan Banteng, Jakarta.
“Karena itu, sejak saya menjadi presiden
(PKS –red), langkah pertama yang saya ambil adalah meninggalkan jabatan
sebagai wakil ketua DPR. Ini untuk menunjukkan kepada seluruh kader
PKS, bahwa jabatan itu insya Allah tidak pernah masuk ke dalam hati
kita,” kata Anis.
Jabatan, menurut Anis, berbeda dengan
kontribusi. Jabatan itu jumlahnya terbatas. Sedangkan kontribusi tidak
terbatas. Maka setiap kader idealnya punya kontribusi, meski tanpa
jabatan.
Jabatan memberi kekuasaan. Tapi
kekuasaan tidak ada artinya bila tidak digunakan untuk kebaikan. Maka
kekuasaan harus digunakan untuk menjalankan peritah Sang Maha Kuasa.
“Kita datang dan pergi kepada kekuasaan.
Kita tidak mengejarnya. Sebab kita sadar bahwa kekuasaan hanyalah alat
yang kita pakai untuk beribadah kepada Allah,” tambah Anis.
Anis, yang lahir di Makasar pada 45
tahun lalu, juga menyampaikan optimismenya menghadapi pemilu 2014.
Prahara yang menimpa PKS relatif sudah bisa dikendalikan dampaknya. Ini
membuat kader dan relawan PKS sudah bisa fokus pada pemenangan pemilu.
“Kita sudah melewati turbulensi selama
setahun ini. Hari ini kita menyaksikan suatu tanda kemenangan. Matahari
menyinari kita. Insya Allah, kita akan mencapai tujuan dan mendarat
seperti yang telah kita rencanakan bersama,” Anis mengamsalkan
perjalanan PKS seperti pesawat terbang.
Apel siaga yang bertema “Indonesia Punya
Kita Semua” ini berlangsung sekitar dua jam. Acara ini bertujuan
menyemangati kader dan relawan PKS agar meningkatkan kontribusi di
masyarakat. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Fraksi PKS DPR RI
Hidayat Nur Wahid, Anggota DPR RI FPKS Adang Daradjatun, Wakil Ketua
DPRD DKI Jakarta Triwisaksana, Ketua DPW PKS Jakarta Selamat Nurdin.
(DLS/MFS) anismatta.net
0 komentar:
Posting Komentar